Pengusaha Mengerti?

PEMERINTAH Kota Magelang meminta kepada para pengusaha di Jalan Beringin VI untuk mengerti terhadap pembangunan pasar sementara di kawasan itu. Pasalnya Pemkot mengalami kesulitan dalam mencari lokasi penampungan untuk pedagang Pasar Gotong Royong
tersebut.

"Pembangunan penampungan sementara memang akan mengganggu
aktivitas usaha. Namun dengan dukungan aparat terkait, kami
berusaha meminimalisir terjadinya risiko gangguan," ujar Ketua I
tim pembangunan pasar GR, Budi Prasetyo saat menemui
puluhan pengusaha, Kamis (22/3).

Kedatangan puluhan pengusaha yang didampingi Ketua Apindo
Edy Sutrisno ingin mengajukan protes terhadap pembangunan penampungan
sementara. Dengan alasan tidak pernah diberitahukan sebelumnya,
trotoar untuk kios dan dilakukan secara mendadak. Namun alasan
utama adalah dengan dibangunnya pasar di jalan itu akan mengganggu
aktivitas usaha mereka.

Sementara itu, untuk menjembantani kepentingan pengusaha,
Pemkot menawarkan untuk menyediakan parkir di pangkalan truk di
Jalan Sukarno Hatta sebelum memasukkan truk mereka ke gudang. Akan
tetapi diperingatkan kepada para pengusaha bahwa Jalan Beringin VI
merupakan jalan kelas III, yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan
bermuatan 8 ton.

"Kami sudah memperhitungkan agar relokasi tidak mengganggu
usaha," tambah Budi Prasetyo yang pada saat itu didampingi Asisten
Sekda II Margiyono Dwi Yuwono, Kepala Disperindag Drs Bambang
Pangarso, serta sejumlah pejabat lainnya.

Kepala SMA Tarakanita Theo Tri Sunarto didampingi sejumlah
komite sekolah juga turut hadir untuk kembali mengajukan
keberatannya. Mulai dari kekhawatiran terhadap matinya akses jalan,
masuknya pedagang ke area sekolah, sampai kekhawatiran gangguan
siswa menjelang Ujian Nasional disampaikan.

"Sekali lagi kami khawatir dengan keberadaan pedagang akan
membuat gangguan bagi proses pembelajaran di sekolah," ujar Theo
Tri Sunarto.

Namun demikian, rencana Pemkot untuk membangun pasar sementara
di lokasi itu tampaknya sudah menjadi keputusan final. Hanya saja
diakui di depan area SMA tersebut tidak akan dibangun kios, karena
yang akan dibangun hanya sisi barat saja.

"Untuk pembangunan di depan SMA itu kesalahan pelaksana,
karena dalam perencanaan tidak ada," ujar Budi seolah cuci tangan.

Dikatakan Kepala Bapeko itu, pada nantinya sepanjang trotoar
Beringin VI sebelah timur akan diisi pedagang besi dan onderdil.
Sedangkan trotoar sebelah barat akan diisi untuk sepeda. Para
penjual basahan seperti sayuran, ikan, dan daging akan ditempatkan
di lapangan.

"Bangunan kios yang akan didirikan sejumlah 606 yang terdiri
dari 306 di Beringin VI, 200 di lapangan dan 100 buah di Jalan
Beringin IV," ujarnya.

Budi berharap kepada puluhan pengusaha yang terdiri dari bengkel, rumah makan, percetakan, penjual bakso, distributor produk, sampai pabrik kecab yang pada awalnya menolak relokasi pasar sementara di lokasi tempat usaha mereka. "Tanpa adanya dukungan dari masyarakat pembagunan tidak akan berhasil," tandasnya.

Komentar

Postingan Populer