bulan maria

DALAM tradisi Gereja Katolik, para umat memberikan penghormatansecara khusus kepada Bunda Maria yang Ibu Yesus Kristus itu selama Bulan Mei dengan melakukan doa rosario. Mereka melakukan ziarah di berbagai Goa Maria yang kini telah banyakberkembang di berbagai daerah.

Seperti yang dilakukan ratusan umat Kristen Katolik dari sejumlah daerah di sekitar Magelang mengikuti misa kudus pembukaan Bulan Maria di Goa Maria Desa SumurArum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (30/4) malam. Misa dipimpin Kepala Gereja Katolik Kevikepan Kedu Romo A. Wahadi Pr secarakhusuk mulai sekitar pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.
Umat yang datang ke Goa Maria Grabag baik laki-laki, perempuan,pemuda, remaja dan anak-anak itu antara lain dari Magelang, Salatiga,Boyolali, Yogyakarta, Temanggung, Ambarawa dan Semarang.


Goa Maria yang terkenal baik di dalammaupun luar negeri selama ini adalah Sendang Sono di PegununganMenoreh, Kulon Progo, Yogyakarta. Goa Maria Grabag diberkati olehUskup Agung Semarang Mgr Ignatius Suharyo Pr untuk menjadi tempatziarah umat Katolik beberapa tahun lalu.


Sebelum misa dimulai para umat secara bergiliran menyalakan lilin dibawah kaki Patung Bunda Maria yang dihiasi tangannya dengan rosario.Mereka juga meletakkan air suci di depan goa itu.


"Banyaknya berkembang Goa Maria membantu umat untuk mendekatkan dirikepada Tuhan. Goa Maria di Grabag ini juga menawarkan kepada umatuntuk mendekatkan diri kepada Tuhan," kata Romo Wahadi dalam kotbahnya.


Bunda Maria dipercaya umat Katolik memberikan rahmat dari Allahkepada mereka terutama yang sedang gelisah menghadapi persoalan hidupsehari-hari.


Bunda Maria juga pernah gelisah ketika bersamasuaminya Yusuf mengajak Yesus yang berumur 13 tahun ke tempat ibadahdi Kota Yerusalem.


Ketika semua orang telah meninggalkan Bait Allah di Yerusalem untukkembali ke kampungnya di Nazaret, ternyata Yesus tanpa diketahui orangtuanya masih tinggal di tempat itu dan berdialog dengan para pemukaagama.


Maria dan Yusuf dengan kegelisahannya mencari-cari Yesus danmenemukan di Bait Allah itu. Yesus ketika itu juga sebagai figur yangsedang gelisah, ingin memperdalam kehidupan rohaninya sehingga tetaptinggal di Bait Allah untuk bertemu pada pemuka agama.


Tidak dipungkiri, kata Wahadi, orang tua terkadang gelisah menghadapianak-anaknya yang juga sedang gelisah dalam pencarian diri menujukedewasaan.


"Seringkali kita tak bisa memahami tingkah polah anak-anak, tidakmampu memahami dunia mereka karena godaan anak-anak sekarang lebihbanyak. Kita perlu belajar dari Bunda Maria untuk dapat menjadipendamping anak dalam kegelisahan," katanya.


Para orang tua pada zaman sekarang menjadi teman dan sahabat rohaniyang baik bagi keluarga dan anak-anak seperti halnya telah dilakukanBunda Maria saat mengasuh Yesus, demikian kata Romo Wahadi.

Komentar

Postingan Populer