merti dusun

BERBAGAI sesaji berupa gunungan, tumpeng langgeng dan panjang ilang diarak ratusan warga dalam upacara Merti Dusun di Dusun Krebet Desa Sendangsari, Pajangan Bantul, Sabtu (23/6) kemarin.
Arak-arakan sesaji itu dikawal para prajurit berpakaian Jawa sebagai simbol pelindung. Sebelum sampai balai desa, bersama-sama mereka membawa sesaji berupa hasil bumi desa tersebut berkeliling desa. Setelah didoakan, gunungan pun diperebutkan warga sebagai simbol pemberian rejeki.
Sedangkan tumpeng langgeng dan panjang ilang yang berisi makanan seperti nasi, lau pauk, jajanan pasar di dusun tersebut dinikmati seluruh masyarakat serta tamu undangan yang hadir. Digelarnya ritual Merti Dusun setiap bulan Jawa Jumadil Akhir tersebut sebagai tanda syukur warga atas semua rejeki yang telah diberikan Tuhan kepada mereka.
"Kami ingin menjaga keseimbangan antara warga dan lingkungan agar kami yang telah diberikan rejeki melimpah tidak serakah," ujar Kepala Dusun Kerebet, Kemiskidi.
Selain itu, dengan pembuatan sesaji berupa hasil bumi di dusun tersebut, mereka ingin membuang 'segala hal yang buruk'. Sehingga dusun itu akan aman dan bersih dari hal-hal yang tidak diinginkan. Diaraknya sesaji berkeliling desa, imbuh Kemiskidi, untuk mengenalkan tradisi Merti Dusun kepada masyarakat luas. Dengan demikian tradisi itu akan terus lestari dan tidak punah pada jaman yang semakin modern ini.
"Selain itu upacaranya sendiri akan mendatangkan wisatawan sehingga bisa menjadi aset wisata yang berharga bagi dusun ini sendiri," imbuhnya.
Liputan ini sebenarnya nggak sengaja, pas nganterin aacuppu ke Bantul. pas motret, sayang kalau gak ada beritanya.......

Komentar

Postingan Populer