Waduk Wadaslintang

MENGUNJUNGI waduk Wadaslintang, sudah pasti Anda akan disambut hamparan air yang tenang dan keindahan landscape yang membentang. Selain itu yang pasti dijumpai ketika plesir ke objek wisata di perbatasan Kebumen dan Wonosobo itu adalah banyaknya orang yang serius memancing di pinggir waduk.

Ya, ratusan pemancing di lokasi itu memang ada setiap saat. Saat liburan atau pada hari biasa, dapat dipastikan selalu ada yang memancing ikan. Seolah tidak mengenal waktu, selama 24 jam mereka selalu berada di waduk tersebut.
Ternyata pemancing ikan di tempat itu, bukan hanya mereka yang sekadar hobi. Melainkan ada yang sudah menjadi mata pencaharian sehari-hari. Di lokasi itu, pancing murahan seharga ribuan sampai ratusan ribu itu beradu cepat mendapatkan ikan.

Ada yang hasil pancingan itu dijual untuk kebutuhan. Namun ada pula yang sekadar iseng untuk oleh-oleh keluarga. Kendaraan yang dibawa ke lokasi pemancingan itu pun berfariasi. Mulai yang hanya jalan kaki dari rumahnya, sampai ada yang mengendarai
mobil mewah.

Sadiyo (35) pemancing yang berasal dari Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo misalnya mengaku memancing sebagai pekerjaan sehari-hari. Ia menjual hasil pancingan yang ia dapatkan, berupa antara lain ikan nila, bawal, wader, gurami, dan tawes.

"Harganya Rp 9.000/kg," ujarnya saat menawarkan ikan nila hasil pancingannya kepada sejumlah pengujung, kemarin.

Andree (27) pemancing lain mengaku betah duduk berlama-lama menunggu kailnya. Bersama puluhan pemancing lainnya, dia bisa bisa seharian duduk di pinggir waduk. Untuk melindungi dari panas, ia pun berbekal payung."Saya juga membawa bekal dari rumah," ujarnya mengaku setiap hari memancing ia mendapatkan ikan antara 4-5 Kg.

Berbeda dengan Sunarto (45), ia rela datang dari Purwokerto hanya untuk memuaskan hobi memancingnya. Pertama kali ia tahu lokasi pemancingan itu dari teman kerja
nya dari Kebumen. "Di sini memang ibarat surga bagi orang yang hobi memancing," katanya menyebutkan hasil tangkapanya ia bawa pulang untuk oleh-oleh keluarga.

Yang lebih menarik lagi, bagi penghobi pemancing yang tidak membawa makanan sejumlah warung yang berada di kawasan itu menyediakan berbagai macam makanan. Menu utama yang cukup spesial adalah nila goreng dan pepes nila yang masih segar.

Salah satu warung yang menyediak
an menu tersebut adalah milik Umi Ariningsih (37). Tak tanggung-tanggung warung tersebut melayani selama 24 jam non stop. Ibu anak dua itu megaku, ikan-ikan yang ia jual merupakan ikan hasil tangkapan para pemancing. Ikan tersebut dijamin segar karena merupakan ikan liar, bukan dari keramba. Jika diibaratkan ayam, ikan hasil pancingan merupakan ayam kampung, dagingnya lebih enak, sedangkan ikan yang dikeramba ibarat ayam lehor," katanya.

Malik (27) pengujung asal Kebumen mengaku tertarik mengunjungi
area pemancingan tersebut. Ia mengaku sangat menikmati santap siang dengan menu nila goreng dipadu dengan sayur sop sembari memandang ketenangan waduk tersebut.***

Komentar

  1. waduk wadaslintang memang bagus, tempat ini memang memiliki pesona wisata alam dan pendidikan yang ideal untuk dikunjungi....by epwisata.wordpress.com

    BalasHapus
  2. mas,..aku tiang kaligowong,..mungkin lebih di update lg atau di tambah lagi fotonya mas,..biar seeeru .tmk

    BalasHapus
  3. Salam kenal, Mas Nasiron. Kapan-kapan bisa mampir kalau saya berkunjung ke sana...masih keterbatasan waktu, untuk konsisten meng-update..

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih Anda telah memberikan komentar di blog ini

Postingan Populer