Nasip Residivis

DUSUN Gagak Bening Desa Wonotirto, Karanggayam, Kebumen Selasa (19/8) malam diselimuti amarah. Ratusan massa yang berkumpul berteriak meminta agar Saefudin alias Mudakir segera keluar rumah mertuanya. Mendengar itu, Fitri (17) istrinya yang tengah menyusui anaknya ketakutan. Ia pun langsung pergi penyingkir ke rumah tetangganya.
Sementara itu, saat melihat massa yang semakin banyak, Mudakir berusaha menyelinap keluar lewat pintu belakang rumah. Namun massa melihatnya dan langsung mengejar. Panik dikejar ratusan massa, Mudakir terjatuh ketika melompat pagar. Ia langsung terguling masuk ke jurang sedalam dua meter.
Ratusan massa yang sudah terlanjur beringas langsung mengejar warga Desa Kebakalan Kecamatan Karanggayam Kebumen itu. Tanpa ampun ia dihajar dengan berbagai benda keras seperti kayu dan potongan bambu. Meski Mudakir sudah merintih kesakitan warga tak kunjung menghentikan aksinya.
Akhir perjalanan residivis itu berakhir. Ia tewas mengenaskan akibat luka di bagian kepala, kaki, dan sekujur tubuhnya. Tidak cukup puas, setelah tahu korban tewas, kemudian massa mengikatnya di sepotong bambu. Persis layaknya seekor babi hutan. Massa kemudian menggotongnya beramai-ramai menuju rumah mertuanya.
Ya, Saefudin tewas mengenaskan dihajar ratusan massa di halaman belakang rumah mertuanya. Warga tega berbuat sadis karena jengkel karena korban berulang telah kali melakukan pencurian. Belakangan ini warga setempat dibuat marah karena sering kehilangan barang-barang termasuk perkakas dapur. Selain itu, hewan ternak seperti ayam, kambing dan sapi pun hilang dicuri. Warga menduga yang mencuri adalah Mudakir yang sudah satu bulan belakangan ini menghilang.
"Saya berkali-kali mengatakan agar keluarga korban agar segera melapor jika Mudakir pulang. Saya takut terjadi apa-apa dengan dia karena saya tahu warga sudah lama memendam emosi,” ujar Kepala Desa Wonotirto Sukirman.
Pada saat kejadian, ia sedang berada di RSUD Kebumen menunggui istrinya yang sakit. Jadi ia tidak tahu persis kejadian itu. Namun yang jelas, korban memang sudah berkali-kali terlibat tindak kriminal dan meresahkan warganya. "Belum lama ini dia juga baru keluar penjara akibat mencuri,” ujarnya.
Aparat Polres Kebumen yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi. Namun terlambat. Saat polisi datang, korban sudah tewas. Jenazah akhirnya dibawa ke kamar mayat RSUD Kebumen untuk diautopsi.
"Apa pun alasannya, kami tetap tidak membenarkan aksi penghakiman sendiri," ujar Kapolres Kebumen AKBP Triwarno Atmojo didampingi Kasatreskrim AKP Kiswiyono.
Untuk itu, pihaknya akan segera mengusut tuntas peristiwa itu. Hingga kemarin, penyidik masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk dikembangkan dan mengungkap motif sekaligus pelaku penganiayaan ini.
Sore hari sebelum kejadian, korban datang ke rumah mertuanya yang terletak di daerah perbukitan itu. Rupanya kedatangan korban ini terlihat oleh warga. Tanpa dikomando ratusan warga dari berbagai desa pun berkumpul dan langsung mengepung rumah mertua korban sekitar pukul 21.00.

Komentar

Postingan Populer