Serum Ular

SERUM bisa ular ternyata tidak hanya mampu menangkal gigitan berbagai macam ular berbisa. Dalam berbagai kualifikasi, serum tersebut juga diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah dan yang disebabkan oleh virus.

Adalah Snake Hunter Club Indonesia (SHCI) yang mengembangkan serum bisa ular menjadi obat alternatif. Sekitar 200 warga di Desa Somagede Kecamatan Sempor, Kebumen, baru-baru ini mendapat pengobatan dengan cara alternatif tersebut. Perum Perhutani KPH Kedu Selatan sengaja bekerja sama dengan SHCI cabang Purworejo untuk melakukan pengobatan gratis kepada warga desa yang sebelumnya terkena wabah chikungunya.

Pengobatan ditangani langsung oleh ketua dewan guru SHCI, Nursidin Haryanto yang merupakan murid dari pendiri SHCI (alm) Lettu Margana. Dialah saat ini yang bisa meramu bisa ular sehingga memiliki khasiat pengobatan. Pengobatan yang dilakukan cukup simpel, yakni dengan memberikan serum ular yang ditelah dicampur dengan air putih seukuran setengah gelas kecil kepada warga. Pasien yang telah meminum diharuskan tidak makan atau minum selama 15 menit. Setelah itu serum akan bekerja dan serum ular tersebut diyakini sangat efektif untuk digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah dan virus.

"Beraneka ular berbisa selama ini hanya dimanfaatkan untuk diambil kulitnya sebagai bahan kerajinan. Namun bagi SHCI hewan melata ini ternyata juga bermanfaat bila dijadikan sebagai sahabat sekaligus hewan yang memiliki manfaat bagi kemanusiaan," katanya di sela-sela pengobatan.

Bisa ular dicampur dengan empedu, pankreas, dan bahan-bahan khusus lainnya kemudian diproses menjadi serum. Serum ular itulah yang dipercaya efektif dapat mengobati berbagai macam penyakit terutama penyakit. Mulai dari mulai penyakit yang sepele hingga penyakit yang sifatnya kronis. Sebut saja malaria, tetanus, demam berdarah, rabies atau penyakit dalam seperti, diabetes, tipus, liver, alergi bisa diobati dengan serum bisa ular. Bahkan SHCI mengklaim serumnya mampu mengobati penyakit Antraks, avian inlfluenza (AI) atau flu burung dan HIV/AIDS sekalipun.

Untuk membuktikan serum tersebut, usai minum serum, Haryanto mengigitkan ular ke tangan anggota Muspika Sempor yang hadir. Pertama kali mencoba adalah Kapolsek AKP M Yusuf, Danramil Kapten Mungging. Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kusbiyantoro SKM MKes yang ikut memantau pengobatan massal tersebut, meski tampak ragu-ragu, juga ikut merasakan gigitan ular taliwangsa. Hanya Camat Sempor Supoyo SSos yang selamat dari gigitan ular karena pada saat itu dia tengah berpuasa sehingga tidak bisa minum serum bisa ular tersebut.

Memang, meskipun luka bekas gigitan taring ular dan permukaan kulit tampak berdarah, peserta tidak merasakan nyeri namun hanya seperti tertusuk duri kecil. Namun demikian, tidak semua yang menyaksikan acara itu berani digigit ular berbisa itu. Beberapa di antara menghindar dengan alasan ingin meminum serum di rumah atau untuk persedian. termasuk sejumlah wartawan yang diminta mencoba gigitan ular tak satupun yang berani. "Nggaklah, takut," kilah Wahyu Kurniwan (28) koresponden Antv.

Menurut Haryanto, tingkat I atau level tiga serum ramuan membuat yang meminumnya akan langsung kebal terhadap gigitan 23 jenis ular seperti dumung macan, taliwangsa, blandotan krawang, tali picis, puspa kajang, gadung, sawah dan dan terhindar beberapa penyakit seperti malaria, tetanus dan demam berdarah, rabies, dan jika terluka akan cepat mengering.

Sedangkan pada tingkat II atau level dua, serum ditambah bisa anti bisa ular gibug, welang, weling, dan gadung luwuk. Pada tingkat ini juga bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes, typhus, jantung, lever dan asma. Adapun tingkat III atau level satu, serum akan menyempurnakan ketahanan tubuh secara permanen. Pada level ini bisa mencegah penyakit kanker darah, kanker tulang atau segala macam penyakit yang disebabkan virus. Juga anti bisa ular dumung/cendok/cobra, dan dedak bromo.

"Pada level ini serum permanen di dalam tubuh, tidak perlu diberi lagi," kata dia seraya menyebutkan hampir semua karyawan Perhutani diberikan serum tersebut. Kasdino, salah seorang orang pasien yang mengikuti pengobatan alternatif ini menuturkan, ia pernah menderita penyakit Hepatitis B Kronis. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ternyata penyakitnya tak kunjung sembuh. Akhirnya dirinya memberanikan diri untuk mencoba pengobatan alternatf ala snake hunter.

Untuk diketahui, SHCI berdiri tahun 1964 di Surakarta yang saat ini memiliki anggota jutaan orang tersebar di seluruh Indonesia. SHCI mengembangkan pengobatan alternatif dengan mengunakan media serum ular ular. Selain dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, seseorang yang telah meminum serum ini secara otomatis akan memiliki kekebalan terhadap gigitan ular berbisa.***

Komentar

  1. wah pengen banget serumnya,,,
    tp dimana ya bisa dapet serumnya,klo ad yang tau tlong kasih info ke 085642228325

    BalasHapus
  2. tolonf banget ya pak kirim alamat penvobatanya ke 085842911509

    BalasHapus
  3. tolong ya pak saya butuh alamat penvobatanya tolog sms 085842911509

    BalasHapus
  4. tolong ya pak saya butuh alamat penvobatanya tolog sms 085842911509

    BalasHapus
  5. saya pengen banget serumnya pak 0167272037 saya dari malaysia

    BalasHapus
  6. saya pengen banget serumnya pak 0167272037 saya dari malaysia

    BalasHapus
  7. Di Purworejo cara beli nya di mana ya ..tlg sms/wa 081804077113

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih Anda telah memberikan komentar di blog ini

Postingan Populer