Saring "Photo"

SEDIKIT orang yang setia terhadap profesi yang mereka jalani, salah satunya adalah Saring Niswan (68). Bagaimana tidak, lebih dari 43 tahun, warga yang saat ini tinggal di sebuah rumah sederhana di RT 03 RW 09 Kelurahan Selang, Kecamatan Kota Kebumen itu menjadi seorang tukang foto keliling. Dengan modal kamera itulah dia bekerja keras menghidupi keluarga hingga mengantarkan delapan anaknya menjadi seorang sarjana.
Kakek yang memiliki 13 orang cucu tersebut mulai memotret sebelum tahun 1964. Setelah lulus Sekolah Teknik Pertama dia ikut bekerja di studio Daya Bakti di kawasan Alun-alun Kebumen. Di studio itulah Saring muda mulai mengenal teknik fotografi mulai dari diafragma, kecepatan, pencahayaan, hingga non teknis seperti komposisi.
Di studio itu pula dia juga mendalami teknik cuci film di kamar gelap. Merasa stagnan dia akhirnya mencoba peruntungan dengan mandiri. Dengan sebuah kamera analog yang dia lupa mereknya, dia pun bertekad menahbiskan dirinya sebagai seorang tukang …
Kakek yang memiliki 13 orang cucu tersebut mulai memotret sebelum tahun 1964. Setelah lulus Sekolah Teknik Pertama dia ikut bekerja di studio Daya Bakti di kawasan Alun-alun Kebumen. Di studio itulah Saring muda mulai mengenal teknik fotografi mulai dari diafragma, kecepatan, pencahayaan, hingga non teknis seperti komposisi.
Di studio itu pula dia juga mendalami teknik cuci film di kamar gelap. Merasa stagnan dia akhirnya mencoba peruntungan dengan mandiri. Dengan sebuah kamera analog yang dia lupa mereknya, dia pun bertekad menahbiskan dirinya sebagai seorang tukang …