Potongan Surga Tersembunyi di Pesisir Kebumen


Indahnya gugusan bukit dan pantai selatan Kebumen.

INGIN beradu potensi pantai, Kabupaten Kebumen sepertinya tak tertandingi di Jawa Tengah. Bagaimana tidak, kabupaten yang berada di pesisir selatan Jawa itu memilik garis pantai sepanjang 57,55 kilometer. Garis pantai itu membentang mulai dari Kecamatan Mirit di sisi timur yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo sampai Kecamatan Ayah di bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap.

Delapan kecamatan dari 26 kecamatan di kabupaten berslogan “Beriman” itu memiliki kawasan pesisir. Di Kecamatan Mirit memiliki Pantai Rowo  dan Pantai Laguna Lembupurwo. Di Kecamatan Ambal terdapat Pantai Ambal dan Pantai Bocor berada di Kecamatan Buluspesantren. Kemudian Pantai Tanggulangin di Kecamatan Klirong.

Asyiknya camping di Pantai Lampon.
Kecamatan Petanahan memiliki Pantai Tegalretno dan Pantai Petanahan dengan keindahan cemara lautnya menjadi pesona tersendiri. Kemudian di Kecamatan Puring, ada pantai Bopong dengan lagunanya yang menawan dan Pantai Suwuk yang saat ini dipoles habis-habisan dari aspek infrastruktur oleh Pemkab Kebumen. Di sebelah barat Pantai Suwuk, terdapat pantai yang sangat legendaris dengan aroma mistis, yakni Pantai Karangbolong di Kecamatan Buayan.

Adapun kecamatan yang paling banyak memiliki pantai yang indah adalah Kecamatan Ayah. Berbeda dengan pantai-pantai di kecamatan lain yang datar, pantai di Kecamatan Ayah sebagian besar berada di balik batu karang. Mengunjungi pantai-pantai itu laksana menyaksikan potongan surga yang tersembunyi di pesisir selatan.

Jika dahulu wisawatan hanya mengenal Pantai Logending, saat ini setiap desa di kecamatan itu berlomba-lomba mempromosikan pantai yang mereka miliki. Benar saja, sejumlah pantai yang dahulu tak dikenal, saat ini menjadi destinasi baru wisatawan. Di Desa Pasir, selain Pantai Pasir banyak pantai seperti Pantai Lampon, Pantai Surumanis dan  Tanjung Karang Pengantin.

Aktivitas nelayan menjadi pemandangan khas Pantai Pasir.
Sejumlah pantai nan eksotis terdapat di Desa Srati,  yang memiliki Pantai Pecaron dan Bukit Silayur yang aduhai. Salah satu pantai  yang saat ini sedang moncer di Kebumen ialah Pantai Menganti di Desa Karangduwur. Dengan pasir putihnya, pantai ini semakin dikenal tidak hanya masyarakat Kebumen tetapi popularitas keindahannya sudah dikenal hingga penjuru Nusantara. Belum cukup, pantai-pantai lain yang tak kalah indah adalah Pantai Pedalen dan Pantai  Karangagung di Desa Argopeni.

Dari sekian banyak pantai di Kebumen, hanya empat pantai yang dikelola oleh Pemkab Kebumen dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Yakni Pantai Logending, Pantai Karangbolong, Pantai Petanahan dan yang paling baru adalah Pantai  Suwuk. Selebihnya dikelola pemerintah desa setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bahkan sebagian lagi masih liar alias belum dikelola.


Pantai Menganti

Pantai Menganti, surganya para pemancin ikan.
Desa Karangduwur adalah salah satu desa yang sukses mengelola Pantai Menganti menjadi destinasi baru yang digemari wisatawan. Bahkan pada tahun 2015  pendapatan dari kawasan wisata Pantai Menganti ditaksir mencapai sekitar Rp 2,4 miliar.

“Pengembangan Pantai Menganti juga membawa dampak positif bagi perekonomian warga desa,” ujar Kepala Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah Basir kepada Suara Merdeka, baru-baru ini.

Selain Pantai Menganti,  Pantai Lampon di Desa Pasir juga menjadi pantai yang sangat menarik dikunjungi. Pantai yang sebelumnya tidak dikenal sebagai objek wisata, saat ini makin terkenal sebagai salah satu destinasi wisata.

Pantai Lampon ada yang menyebut sebagai pantai rahasia karena letaknya yang tersembunyi. Maklum lokasinya tertutup oleh perbukitan dan hiruk pikuk aktivitas nelayan Pantai Pasir. Pantai yang tidak terlalu luas ini berada di antara Pantai Pasir dan pantai Tanjung Karang Penganten.

Pantai ini berada di sebuah teluk sempit Pantai Lampon hanya memiliki panjang garis pantai tak lebih dari 100 meter dan lebar. Namun demikian suasana alami masih sangat terasa. Di pantai ini wisatawan dapat menikmati indahnya samudra Indonesia dari perbukitan.

Bahkan saat ini, pengelola wisata desa setempat menyediakan tenda bagi wisatawan yang akan camping di Pantai Lampon. Tidak sedikit wisatawan dari luar daerah yang melakukan camping untuk bisa menikmati matahari terbit atau sunrise di pantai tersebut.

Saat ini pantai tersebut dikelola oleh pemerintah Desa Pasir dengan nama "Wisata Wana Bahari Pasir Indah". Peresmian dilakukan oleh Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, November 2015 lalu.


Poles Pesisir

Pemandangan Pantai Pedalen dilihat dari laut.
Sektor pariwisata menjadi salah satu perhatian Pemkab Kebumen di era kepemimpinan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad. Rencana pembangunan bandar udara (bandara) di Kulonprogo diyakini akan berdampak positif bagi Kebumen termasuk di bidang pariwisata. Untuk itu, Pemkab Kebumen sangat serius menggarap kawasan pesisir selatan untuk dipersiapkan sebagai kawasan wisata pantai yang menawan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Adi Pandoyo menyatakan, pada tahun anggaran 2017 mendatang Pemkab Kebumen akan mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar untuk memoles pariwisata pesisir selatan. Anggaran tersebut untuk mendukung wisata pedesaan. Khusus desa-desa di Kecamatan Ayah mulai dari Desa Pasir, Srati, Karangduwur, Argopeni, Ayah, Jatijajar, dan Argopeni digolongkan dimasukkan pada zona pantai.

Terkait dengan pengembangan wisata di pedesaan di daerah pesisir, Adi Pandoyo menambahkan, Pemkab Kebumen akan membebaskan desa untuk berinovasi. Tugas Pemkab Kebumen tinggal mendorong dengan program dan kegiatan yang ada.

“Kami secara serius menyiapkan Kebumen menjadi tujuan wisata setelah bandar udara pindah di Kulon Progo dan jalur lintas selatan-selatan (JLSS) selesai dibangun,” ujarnya. ***

Komentar

  1. Kalo camping di pantai lampon udah ada yg jual kayu bakar blm?

    BalasHapus

Posting Komentar

terima kasih Anda telah memberikan komentar di blog ini

Postingan populer dari blog ini

Kecap Cap Kentjana, Sejak 1960 Menjaga Kualitas Rasa

Pandan Kuning

Mengenang Peristiwa Kanonade di Desa Candi (1)